Assalamualaikum, kali ini saya akan membuat Book Report Karangan Munir (2012) mengenai audio dalam multimedia.
Elemen audio
dalam sistem miltimedia meliputi suara, musik dan efek suara. Suara dalam
multimedia digunakan dalam berbagai macam antara lain, suara dari pengisi suara
atau percakapan antara orang satu dengan yang lainnya, atau suara yang
dibawakan oleh orang yang tidak kelihatan di layar multimedia. Metode yang umum
untuk menyajikan suara dalam audio multimedia seperti iklan TV tersebut dikenal
dengan nama “Voicecover”. Audio merupakan suara dalam bentuk seperti suara, musik, narasi dan sebagainya yang bisa didengar. Suara merupakan media yang ampuh untuk menyajikan informasi karena pemakai dapat mendengar suara suatu kata dengan tepat (munir : 2012).
Berdasarkan pendapat dapat disimpulkan bahwa audio ampuh untuk menyampaikan informasi, terutama dalam proses pembelajaran sebagai media pengajaran dan berguna untuk dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan juga kemauan peserta didik sehingga akan terjadi proses belajar mengajar.
1. Konsep Audio
Audio atau Suara mempunyai
peranan penting dalam proses pembelajaran menjadi lebih
dinamis dan hidup, karena suara merupakan salah satu nonverbal
yang disebut paralinguistik. Peranan pesan nonverbal dalam
proses komunikasi sangatlah besar karena mempunyai fungsi
sebagai repetisi yaitu mengulang kembali informasi yang telah
disampaikan, substitusi yaitu menggantikan lambang-lambang verbal,
kontradiksi yaitu memberikan makna yang lain terhadap pesan verbal,
komplemen yaitu melengkapi dan memperkaya pesan verbal dan
aksentuasi yaitu menegaskan pesan verbal. Komputer kini bisa menyimpan
dan memanipulasi semua jenis suara, seperti perkataan, musik
dan suara dengan cara tiruan seperti musik disintesis (synthesized
music). Semua ini bisa dilakukan karena suara digital (digital
sound). Suara bisa diubahkan kepada bentuk digital melalui proses
pendigitan diskrit (yaitu set nilai numerik) yang sesuai untuk
penyimpanan dan pemprosesan dalam komputer (munir : 2012).
Melihat besarnya peranan nonverbal dalam komunikasi. membuat audio merupakan hal yang wajib ada dalam multimedia. Terlebih lagi komputer saat ini sudah semakin canggih, audio bisa dimanupulasi, musik dibuat tidak harus memiliki alat musik, dan jenis suara pun bisa dirubah. Jadi tidak ada alasan untuk kita tidak menggunakan audio dalam pembelajaran, selebihnya kita harus yang mempelajarinya agar bisa mengikutin jaman.
Melihat besarnya peranan nonverbal dalam komunikasi. membuat audio merupakan hal yang wajib ada dalam multimedia. Terlebih lagi komputer saat ini sudah semakin canggih, audio bisa dimanupulasi, musik dibuat tidak harus memiliki alat musik, dan jenis suara pun bisa dirubah. Jadi tidak ada alasan untuk kita tidak menggunakan audio dalam pembelajaran, selebihnya kita harus yang mempelajarinya agar bisa mengikutin jaman.
2. Apa Saja Kelemahan dan Kelebihan dalam Audio Menurut Munir (2012)?
Kelebihan audio di dalam multimedia adalah :
- Sebagai media untuk memberikan motivasi.
- Untuk menyampaikan materi-materi tertentu karena suara mendekati keadaan asli dari materi tersebut.
- Membantu peserta didik fokus pada materi yang dipelajari karena cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi. Berbeda dengan peserta didik yang melihat teks di layar komputer yang harus melakukan berbagai aktivitas seperti membaca teks pada layar monitor, mencari kata-kata kunci (keyword) dari materi, dan menggerakkan tangan.
Kelemahan audio di dalam multimedia adalah :
- Memerlukan tempat penyimpanan yang besar di dalam komputer.
Audio memang memerlukan tempat penyimpanan yang lebih besar berbeda dengan teks yang hanya memerlukan sedikit ruang penyimpanan saja hal itu karena ukuran file yang dimiliki audio lebih besar dibandingkan teks.
- Memerlukan software dan hardware yang spesifik agar suara dapat disampaikan melalui komputer.
Sama hal nya dengan teks audio juga memerlukan software untuk membuka file audio tersebut. Bahkan ketika melakukan rekaman audio membutuhkan alat periferal dalam pembuatannya guna untuk mempertahankan kualitas suara asli.
Contoh Periferal yang dibutuhkan yaitu speaker dan Soundcard.
Kelebihan audio di dalam multimedia adalah :
- Sebagai media untuk memberikan motivasi.
- Untuk menyampaikan materi-materi tertentu karena suara mendekati keadaan asli dari materi tersebut.
- Membantu peserta didik fokus pada materi yang dipelajari karena cukup mendengarkan tanpa melakukan aktivitas lain yang menuntut konsentrasi. Berbeda dengan peserta didik yang melihat teks di layar komputer yang harus melakukan berbagai aktivitas seperti membaca teks pada layar monitor, mencari kata-kata kunci (keyword) dari materi, dan menggerakkan tangan.
Kelemahan audio di dalam multimedia adalah :
- Memerlukan tempat penyimpanan yang besar di dalam komputer.
Audio memang memerlukan tempat penyimpanan yang lebih besar berbeda dengan teks yang hanya memerlukan sedikit ruang penyimpanan saja hal itu karena ukuran file yang dimiliki audio lebih besar dibandingkan teks.
- Memerlukan software dan hardware yang spesifik agar suara dapat disampaikan melalui komputer.
Sama hal nya dengan teks audio juga memerlukan software untuk membuka file audio tersebut. Bahkan ketika melakukan rekaman audio membutuhkan alat periferal dalam pembuatannya guna untuk mempertahankan kualitas suara asli.
Contoh Periferal yang dibutuhkan yaitu speaker dan Soundcard.
3. MACAM-MACAM AUDIO
Menurut munir (2012) terdapat berbagai macam audio diantaranya :
a. Percakapan (speech) berupa suara dari orang yang
berbicara. Contoh speech seorang guru membuat media pembelajaran yang didalamnya terdapat audio orang yang sedang berbicara mengenai materi dengan begitu mempermudah proses pembelajaran.
b. Musik berupa suara yang dihasilkan oleh alat-alat musik,
baik alat musik akustik, elektronik, maupun synthesizer.
c. Efek suara (sound effect) merupakan suara selain
percakapan dan musik, misalnya suara pesawat terbang,
suara mobil, suara gelas pecah.
Untuk membuat efek suara dijaman sekarang tidak harus menggunakan objek aslinya, jika menginginkan efek suara ayam, apabila manusia bisa melakukannya maka bisa dilakukan oleh manusia. Begitu juga dengan membuat efek menggunakan alat musik.
4. FREKUENSI, AMPLITUDO, DAN VELOCITY
Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda.
Getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo
yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Suara
berhubungan erat dengan rasa “mendengar”. Suara biasanya
merambat melalui udara. Suara tidak bisa merambat melalui
ruang hampa (munir : 2012).
Jadi suara merupakan hasil dari getaran suatu benda. Selama benda tersebut bergetar, maka akan terjadi perbedaan tekanan terjadi di udara sekitarnya dan pola getaran tersebut dinamakan gelombang. Gelombang mempunyai
pola sama yang berulang pada interval tertentu,yang disebut
sebagai periode.
Apa Itu Frekuensi?
Kualitas suara bergantung pada frequency – hertz (hz) dan
loudness – decibel (Db). Frekuensi adalah banyaknya periode
dalam 1 detik. Satuannya adalahHertz (Hz) atau cycles per second
(cps). Panjang gelombang suara (wavelength) dirumuskan = c/f. c
= kecepatan rambat suara dan f = frekuensi. Berdasarkan
frekuensi, suara dibagi menjadi infrasound 0Hz – 20 Hz,
ultrasound 20KHz – 1 GHz, dan hypersound 1GHz – 10 THz
Pendengaran manusia 20Hz – 20 KHz. Manusia membuat suara
dengan frekuensi 50Hz – 10KHz. Sinyal suara musik memiliki
frekuensi 20Hz – 20Khz (Munir : 2012).
Audio dalam multimedia menggunakan suara
yang berada dalam rentang pendengaran manusia, oleh karena itu apabila terdapat suara diluar rentang
pendengaran manusia dapat dikatakan sebagai noise (getaran
yang tidak teratur dan tidak berurutan dalam berbagai frekuensi,
tidak dapat didengar manusia).
Apa it amplitudo dan Velocity Menurut Munir (2012)?
AMPLITUDO
Amplitudo menunjukkan keras lemahnya suara atau tinggi rendahnya gelombang.Satuan amplitudo adalah decibel (db). Suara mulai dapat merusak telinga jika tingkat volumenya lebih besar dari 85 dB dan pada ukuran 130 dB akan mampu membuat rusak gendang telinga.
VELOCITY
Velocity adalah kecepatan perambatan gelombang suara sampai ke telinga pendengar.Satuan yang digunakan: m/s. Pada udara kering dengan suhu 20 °C (68 °F) kecepatan rambat suara sekitar 343 m/s
Apa it amplitudo dan Velocity Menurut Munir (2012)?
AMPLITUDO
Amplitudo menunjukkan keras lemahnya suara atau tinggi rendahnya gelombang.Satuan amplitudo adalah decibel (db). Suara mulai dapat merusak telinga jika tingkat volumenya lebih besar dari 85 dB dan pada ukuran 130 dB akan mampu membuat rusak gendang telinga.
Gambar Amplitudo
VELOCITY
Velocity adalah kecepatan perambatan gelombang suara sampai ke telinga pendengar.Satuan yang digunakan: m/s. Pada udara kering dengan suhu 20 °C (68 °F) kecepatan rambat suara sekitar 343 m/s
5. Kualitas Suara
Menurut Munir (2012) terdapat faktor yang harus diperhatikan untuk mendapatkan kualitas audio yang baik :
a. Ukuran sampel (sample rate), di mana semakin tinggi
ukuran sampel itu, maka semakin tinggi kualitas audio itu.
Sampel diukur dalam unit Hertz (Hz).
b. Ukuran sampel berkaitan dengan bilangan bit yang
digunakan untuk menyimpan informasi audio itu.
Terdapat dua jenis sampel yang digunakan yaitu 8 bit atau
16 bit. Audio yang direkam menggunakan ukuran 16 bit
lebih jelas dibandingkan ukuran 8 bit.
c. Saluran yang digunakan perlu diperhatikan supaya hasil
suara lebih berkualitas. Terdapat dua jenis saluran yaitu
saluran 1 dikenal sebagai mono dan saluran 2 dikenal
sebagai stereo. Saluran stereo menghasilkan suara yang
lebih baik dan jelas dibandingkan mono.
Jadi suara dihasilkan oleh getaran suatu objek, kemudian getaran tersebut dihantarkan
sebagai gelombang melalui satu perantara (medium) biasanya
udara, tetapi mungkin air atau perantara lainnya. Bila gelombang
analog ini menemui telinga kita akan menyebabkan gendang
telinga bergetar dan suatu suara sebagai suatu isyarat kepada
otak. Merekam dan memainkan suara digital melibatkan
perubahan isyarat analog kepada bentuk diskrit. Bentuk diskrit ini
mesti diubah kepada bentuk analog secara terus menerus untuk
menghasilkan suara asal. Faktor-faktor yang penting untuk
menghasilkan suara akhir yang berkualitas baik adalah kadar
pensampelan dan resolusi
6. Pensampelan Audio
Pensampelan atau sampling merupakan proses pertukaran
gelombang audio dari bentuk analog ke bentuk digital.Proses
pensampelan merupakan satu proses yang berlaku apabila signal
analog dipecahkan atau disampelkan sesering mungkin untuk
setiap saat.Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi
kualitas suatu rekaman audio digital yaitu kadar Sampel (Sample
Rate) dan ukuran Sampel (Sample Size). Selain itu saluran rekaman
atau channel juga mempengaruhi kualitas dan ukuran sebuah file
audio. Terdapat 2 pilihan channel yaitu Stereo atau Mono. Dari
segi kualitas, audio jenis stereo lebih baik daripada audio jenis
mono.
7. Penyimpanan data audio
Menurut munir (2012) terdapat dua cara untuk penyimpanan data audio digital yaitu secara gelombang (waveform audio/digital audio) dan MIDI.
Apa Perbandingan Keduanya?
Kualitas rekaman MIDI bergantung sepenuhnya kepada alat
manakala kualitas rekaman audio digital adalah sebaliknya.
Contohnya kualitas piano yang digunakan untuk tujuan rekaman
atau kualitas card audio yang digunakan. Waveform audio sering
digunakan dalam aplikasi multimedia dibandingkan MIDI karena
keserasian diantara program aplikasi yang mampu menampung
file-file audio berformatkan waveform audio. Penghasilan
waveform audio lebih mudah dan tidak memerlukan keahlian atau
pengetahuan yang mendalam dalam bidang teori musik atau skor
musik.
Berikut Kebaikan dan Kelemahan Format Audio tersebut menurut Munir (2012)
Kebaikannya yaitu :
a. Ukuran yang kecil dibandingkan waveform audio dan tidak
memerlukan ruang penyimpanan/storan, RAM atau
processor yang tinggi.
b. Dalam keadaan tertentu, kebanyakan file format MIDI
adalah lebih baik kualitasnya (sekiranya sumber asal file
MIDI tersebut berkualitas tinggi).
c. Tempoh masa atau panjangnya file MIDI bisa diminda
melalui berbagai variasi tempo tanpa menurunkan
kualitas audio tersebut.
Kelemahannya Yaitu :
a. Kelemahan MIDI dibandingkan waveform audio, antara lain data MIDI disimpan dalam bentuk nota musik, maka
kualitas awal mungkin tidak sama sekiranya peralatan
untuk kualitas semula tidak serasi atau kurang berkualitas
dibandingkan peralatan saat menghasilkan MIDI tersebut.
Dari penjelasan tersebut bisa dikatakan apabila peralatan yang kita gunakan untuk membuat MIDI
Dari penjelasan tersebut bisa dikatakan apabila peralatan yang kita gunakan untuk membuat MIDI
b. MIDI sulit digunakan untuk tujuan rekaman dialog dan
suara, memerlukan keahliaan serta biaya yang tinggi.
Pengalaman saya dalam membuat rekaman audio, saya menggunakan wavefrom Audio, dan jika untuk musik saya menggunakan MIDI audio.
8. FORMAT AUDIO DALAM MULTIMEDIA
Suatu audio haru mempunyai kemampuan dasar mseperti membuat dan mensintesis audio, menangkap audio dari dunia luar yang didengar dari CD
(Compact Disk), mengendalikan audio yang dibuat dari instrument
elektronik, misalnya MIDI dan memainkan kembali audio tersebut lewat speaker atau
sejenisnya.Masing-masing kemampuan membutuhkan teknologi, perangkat keras, dan perangkat lunak untuk menjalankannya. Audio dapat ditambahkan dalam produksi multimedia melalui audio, musik dan efek-efek audio. Audio atau suara memiliki beberapa format yang berbeda-beda tergantung dari penggunaan platformnya.
Masing-masing format biasanya diikuti dengan perbedaan struktur berkas yang membentuk audio tersebut.
Format audio adalah:
1. Type file = .aiff (Audio Interchange File Format).
2. Type file = .au dan .snd
3. Type file = .ra atau .rm (Real Audio)
4. Type file = .mp3 (MPEG audio layer 3)
5. Type file = .mov (Quicktime Movie)
6. Type file = .swa (Shockware Audio)
7. Type file = .asf (Advance Streaming Format)
10 . Kompresi Audio
Dalam menggunakan audio dikenal adanya istilah kompresi
(compression) atau pemadatan/kompresi file. Kompresi file ini
digunakan untuk mengubah ukuran file audio. Dalam proses
kompresi memanfaatkan kelemahan pendengaran manusia (Munir : 2012).
Ada beberapa metode kompersi audio menurut munir (2012) :
a. Metode Transformasi (Transform Domain)
Untuk menentukan apa informasi dalam sinyal audio
perseptual tidak relevan, paling algoritma kompresi lossy
menggunakan transformasi seperti discrete cosine
transform modifikasi (MDCT) untuk mengkonversi domain
waktu gelombang sampel menjadi transformasi domain.
Setelah berubah, biasanya menjadi domain frekuensi,
frekuensi komponen dapat dialokasikan bit menurut
bagaimana didengar mereka.
Kemampuan didengar komponen spektral ditentukan
dengan terlebih dahulu menghitung ambang masking, di
bawah ini yang diperkirakan suara akan berada di luar
batas persepsi manusia. Ambang masking dihitung dengan
menggunakan ambang mutlak pendengaran dan prinsipprinsip
masking simultan, fenomena dimana sinyal tertutup oleh sinyal lain yang dipisahkan oleh frekuensi
dan dalam beberapa kasus, temporal masking dimana
sebuah sinyal tertutup oleh sinyal lain dipisahkan oleh
waktu. Sama kontur kenyaringan juga dapat digunakan
untuk bobot pentingnya persepsi dari komponen yang
berbeda. Model kombinasi telinga-otak manusia
memasukkan efek seperti ini sering disebut model
psychoacoustic.
b. Metode Waktu (Time Domain)
Coder ini menggunakan model generator suara itu
(seperti saluran suara manusia dengan LPC) untuk
memutihkan sinyal audio (yaitu, rata spektrum-nya)
sebelum kuantisasi. LPC juga dapat dianggap sebagai
teknik pengkodean dasar persepsi; rekonstruksi sinyal
audio menggunakan prediktor linier bentuk kebisingan
kuantisasi koder ke dalam spektrum dari sinyal sasaran,
sebagian masking itu.
11. AUDIO DALAM MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Pengertian media audio untuk pembelajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik, sehingga terjadi proses belajar mengajar. Pengembangan media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi, dan evaluasi (Munir : 2012).
Pengertian media audio untuk pembelajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik, sehingga terjadi proses belajar mengajar. Pengembangan media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi, dan evaluasi (Munir : 2012).
Karakteristik media audio umumnya berhubungan dengan segala
kegiatan melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek
keterampilan mendengarkan. Kalau digolongkan atau
diklasifikasi kecakapan-kecakapan yang bisa dicapai meliputi hal-hal
sebagai berikut:
Pemusatan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian.
Mengikuti pengarahan. Peserta didik mendengarkan suatu pernyataan singkat dan selanjutnya peserta didik harus menandai suatu pernyataan yang paling cocok dari beberapa pernyataan pilihan jawaban.
Digunakan untuk melatih daya analisis peserta didik dari apa yang mereka dengar.
Perolehan arti dari suatu konteks. Peserta didik harus menyempurnakan kalimat yang terdiri atas beberapa kata yang artinya bisa jelas setelah menyempurnakan kalimat itu dalam suatu konteks tertentu.
Memisahkan kata atau informasi yang relevan dan yang tidak relevan.
Mengingat dan mengemukakan kembali ide atau bagianbagian dari sesuatu yang didengar
Sekian, Wassalamualaikum Wr.Wb
Pemusatan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian.
Mengikuti pengarahan. Peserta didik mendengarkan suatu pernyataan singkat dan selanjutnya peserta didik harus menandai suatu pernyataan yang paling cocok dari beberapa pernyataan pilihan jawaban.
Digunakan untuk melatih daya analisis peserta didik dari apa yang mereka dengar.
Perolehan arti dari suatu konteks. Peserta didik harus menyempurnakan kalimat yang terdiri atas beberapa kata yang artinya bisa jelas setelah menyempurnakan kalimat itu dalam suatu konteks tertentu.
Memisahkan kata atau informasi yang relevan dan yang tidak relevan.
Mengingat dan mengemukakan kembali ide atau bagianbagian dari sesuatu yang didengar
Sekian, Wassalamualaikum Wr.Wb
Referensi :
Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan . Penerbit : Alfabeta. Bandung
Komentar
Posting Komentar